HIV merupakan sebuah
penyakit yang terjadi karena lemahnya sistem kekebalan tubuh manusia. Kondisi
ini sering menyerang orang - orang yang melakukan penyalahgunaan obat, perilaku
seks bebas, maupun penggunaan jarum suntik secara bergantian. HIV merupakan
singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Penyakit ini termasuk kedalam dua
spesies lentivirus yang dapat menyebabkan AIDS. Seringkali kita menyebut
penyakit HIV sebagai penyakit AIDS, padahal kedua jenis penyakit tersebut
merupakan jenis penyakit yang berbeda. Jadi, ketika seseorang divonis mengidap
AIDS, maka dia sudah pasti juga mengidap HIV. Tetapi, ketika seseorang mengidap
penyakit HIV, maka orang tersebut belum tentu mengidap penyakit AIDS. Jadi,
penyakit HIV merupakan salah satu penyebab dari penyakit AIDS.
Virus HIV merupakan
jenis virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia sehingga tubuh orang
tersebut menjadi lemah dan tidak mampu melawan infeksi. Tanpa pengobatan,
seorang pengidap HIV hanya dapat bertahan hidup sekitar 9 - 11 tahun setelah
terinfeksi. Hal Ini dikarenakan virus HIV dapat menurunkan daya tahan tubuh
seseorang terhadap penyakit sehingga orang yang terkena HIV juga sangat rentan
terserang penyakit berbahaya lainnya seperti AIDS hingga kanker. Virus HIV
secara spesifik menyerang sel CD4 yang menjadi bagian penting dari sistem
kekebalan tubuh manusia. Dengan hilangnya sel CD4, maka sistem kekebalan tubuh
manusia pun akan berkurang secara drastis. Hal ini tentunya membuat tubuh anda
menjadi rentan terserang berbagai infeksi seperti infeksi virus, bakteri,
jamur, parasit, dan berbagai patogen lainnya.
Tubuh anda tidak bisa
menghilangkan keberadaan virus HIV sepenuhnya. Jadi, jika anda telah divonis
oleh dokter mengidap penyakit HIV, maka anda akan memilikinya seumur hidup.
Tetapi,anda bisa mengendalikan penyakit tersebut supaya tidak semakin parah dan
dengan demikian, anda juga bisa memperpanjang angka harapan hidup anda lebih
dari 11 tahun. Untuk mengendalikan penyakit HIV, anda bisa menggunakan obat
etravirine. Etravirine merupakan obat yang digunakan bersamaan dengan obat HIV
lainnya untuk membantu mengendalikan penyakit tersebut. Obat ini dapat membantu
anda dalam mengurangi jumlah virus HIV yang ada didalam tubuh anda sehingga
sistem kekebalan tubuh anda dapat bekerja lebih baik.
Obat etravirine juga
dapat menurunkan peluang anda menglaami berbagai penyakit komplikasi akibat HIV
serta dapat meningkatkan kualitas hidup anda. Etravirine biasanya diresepkan
untuk orang yang mengalami penyakit HIV dan telah menggunakan jenis obat -
obatan HIV lainnya seperti efavirenz, nevirapine, dan delavirdine, tetapi tidak
bekerja cukup baik untuk mengendalikan penyakit HIV mereka. Etravirine
merupakan obat yang dikenal sebagai non nucleoside reverse transcriptase
inhibitor (NNRTI) yang bekerja dengan cara mencegah pertumbuhan virus dan
menginfeksi sel - sel lebih lain. Perlu anda ketahui bahwa etravirine tidak
dapat menyembuhkan penyakit HIV secara keseluruhan, sehingga anda tetap perlu
mencegah penularannya terhadap orang lain.
Untuk mencegah
penularan HIV terhadap orang lain, selalu lakukan berbagai upaya pencegahan
seperti terus menggunakan obat HIV seperit yang telah ditentukan oleh dokter,
selalu menggunakan pengaman setiap melakukan hubungan seks, serta tidak berbagi
barang pribadi dengan orang lain. Obat etravirine merupakan jenis obat yang
dikonsumsi melalui mulut dengan dibantu segelas air. Obat ini sebaiknya
dikonsumsi setelah makan atau sesuai dengan yang diarahkan oleh dokter anda.
Jangan coba - coba untuk menghancurkan, memotong, maupun mengunyah obat karena
bisa melepaskan seluruh khasiat obat sekaligus. Etravirine merupakan salah satu
jenis obat yang paling baik jika disimpan dalam suhu ruangan. Jauhkan obat ini
dari paparan sinar matahari langsung dan jangan menyimpannya pada tempat yang
lembab.
Dosis etravirine untuk orang dewasa
Dosis dewasa untuk
infeksi HIV :
- 200
mg secara oral dua kali sehari, dan dikonsumsi setelah makan.
Dosis etravirine untuk anak - anak
Dosis anak - anak yang
terinfeksi HIV :
- Bb
16 - 20 kg : 100 mg secara oral dua kali sehari setelah makan.
- Bb
20 - 25 kg : 125 mg secara oral dua kali sehari setelah makan.
- Bb
25 - 30 kg : 150 mg secara oral dua kali sehari setelah makan.
- Bb
diatas 30 kg : 200 mg secara oral dua kali sehari.
Efek samping
Sama seperti jenis
obat - obatan lainnya, obat etravirine juga dapat menimbulkan efek samping jika
digunakan. Tetapi, tidak semua orang dapat mengalami dan merasakan efek samping
tersebut. Berikut ini merupakan beberapa efek samping yang mungkin terjadi
akibat penggunaan obat etravirine, yaitu :
- Mati
rasa
- Pusing
- Mengantuk
- Penglihatan
kabur
- Sembelit
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com